PICTURE

PICTURE

Khasiat dan Keamanan Obat Herbal



Aspek penting yang harus diperhatikan dari obat herbal adalah khasiat. Obat herbal harus mempunyai khasiat lebih kuat daripada plasebo. Untuk mengetahui tentang khasiat obat herbal harus didasarkan pada literatur-literatur ilmiah yang valid. Beberapa monografi dapat digunakan sebagai rujukan, karena tanaman yang sudah masuk dalam monografi tersebut sudah dikaji oleh tim berdasarkan metode penelitian yang shahih. Selain itu, beberapa situs majalah ilmiah dapat digunakan sebagai acuan perkembangan penelitian tanaman obat.
Sampai saat ini, mitos bahwa bahan obat alam aman selalu dipromosikan oleh berbagai pihak. Sebagian dari masyarakat baik praktisi maupun pengguna obat herbal memiliki anggapan bahwa obat herbal aman. Hal ini bisa benar adanya, karena penggunaan obat herbal sudah lama, bahkan ada beberapa tanaman yang sudah ratusan tahun digunakan sebagai obat tradisional. Pengguna obat herbal juga sangat luas, beberapa tanaman bahkan digunakan sebagai bumbu masak. Namun, harus diingat bahwa kemungkinan ketidakamanan tersebut dapat berasal dari dalam tanaman itu sendiri. Secara alamiah beberapa tanaman menghasilkan senyawa metabolit sekunder yang berbahaya, seperti ketela pohon (Manihot utilisima) mengandung senyawa glikosida sianida. Jika pengolahannya tidak benar senyawa glikosida ini dapat menyebabkan keracunan. Alkaloid pirolizidin (PAs) yang dikandung pada beberapa tanaman keluarga Leguminosae, seperti orok-orok (Clotalaria spp), komprey (Symphytum officinale L), senyawa ini diketahui mempunyai efek hepatotoksik. Beberapa negara mensyarakatkan batas maksimum alkaloid ini pada produk obat herbal dan makanan. Beberapa metabolit sekunder yang saat ini digunakan untuk pengobatan mempunyai indeks terapi yang sempit, karena itu tanaman ini harus hati-hati dalam penggunaannya.
            Selain sumber ketidakamanan berasal dari dalam tanaman juga bisa berasal dari luar. Pengaruh lingkungan tumbuh tanaman juga dapat menjadi sumber ketidakamanan logam berat, bahan kimia yang digunakan secara sengaja ataupun tidak sengaja dapat menjadi penyebab ketidakamanan. Cemaran biologi seperti bakteri, jamur akan menjadi faktor ketidakamanan. Hal ini terjadi pada saat budidaya tanaman.
            Hal lain yang menjadi sumber ketidakamanan obat herbal saat ini menjadi perhatian peneliti dan praktisi obat herbal adalah interaksi obat herbal-obat modern, obat herbal-obat herbal, dan obat herbal-makanan. Data interaksi antara obat herbal dengan obat modern (sintetik) sangat terbatas. Seperti pada interaksi obat-obat, interaksi digolongkan pada interaksi farmakokinetik dan farmakodinamik.
Sumber: Fitoterapi Dasar, 2011

Penulis: Dr.Abdul Mun’im, M.Si, Apt dan Prof.Dr. Endang Hanani, MS, Apt

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TULIS KOMENTAR DAN PERTANYAAN ANDA DI SINI...