PICTURE

PICTURE

Madu Sebagai Antibakteri





 BaKteRi......

Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang berukuran sangat kecil. Ia merupakan salah satu bagian yang sangat berperan dalam kehidupan manusia. Berbagai manfaat bisa didapatkan dengan adanya mikrorganisme ini, meski ia sangat kecil dan tak terlihat dengan mata telanjang.


Mikroorganisme kecil itu ada di sekitar kita, di lingkungan, pada pakaian, kendaraan, debu, buku bahkan pada makanan yang kita makan sekalipun. Hanya saja boleh jadi jumlahnya masih sedikit sehingga tidak menimbulkan bahaya pada saat kita makan. Keberadaan mikroorganisme dalam suatu bahan makanan disebabkan karena bahan makanan tersebut mengandung gizi yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Kontaminasi mikroorganisme pada bahan makanan dapat menyebabkan penyakit, seperti tifus, kolera, disentri, atau TBC, yang mudah tersebar melalui bahan makanan. 

Gangguan-gangguan kesehatan, khususnya gangguan perut akibat keracunan makanan disebabkan, antara lain oleh kebanyakan makan, alergi, kekurangan zat gizi, langsung oleh bahan-bahan kimia, tanaman atau hewan beracun; toksin-toksin yang dihasilkan bakteri; mengkomsumsi pangan yang mengandung parasit-parasit hewan dan mikroorganisme. 

Gangguan-gangguan ini sering dikelompokkan menjadi satu karena memiliki gejala yang hampir sama atau sering tertukar dalam penentuan penyebabnya. Namun, disamping dampak negatif tersebut, mikroorganisme juga telah banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang kehidupan. Jadi bukan hanya kerugian yang ditinggalkan, namun manfaat yang diperoleh dengan adanya mikroorganisme ini juga tak terhitung.

Madu Is SOLUTER,,,, (Kate Anak Muda))

Untuk beberapa efek buruk yang kita dapatkan dari bakteri, maka madu merupakan salah satu alternatif untuk mengatasinya. Caranya cukup sederhana, cukup madu dioleskan pada permukaan yang sakit. Secara ilmiah telah terbukti bahwa bakteri tidak dapat hidup dan berkembang di dalam madu karena ia mengandung unsur potassium (kalium), yaitu unsur yang mencegah kelembaban, yang merupakan unsur terpenting untuk pertumbuhan bakteri (efek inhibisi/penghambatan).

Penelitian yang dilakukan oleh Sukur, 2010 madu Tualang (madu asal Malaysia) memicu penyembuhan luka yang diinokulasi dengan P. aeruginosa dan A. baumanii. Kedua bakteri ini biasa terdapat pada luka. Oleh karena itu, ia memiliki potensi yang jelas untuk digunakan dalam mengatasi luka bakar yang terinfeksi dengan P. aeruginosa dan A. baumanii.

Sahabt MUslimah........Selain madu, salah satu produk lebah yang lain adalah propolis yang memiliki kandungan flavonoid dan gizi yang tinggi. Dalam sebuah penelitian ditemukan bahwa propolis bisa menghambat pertumbuhan bakteri E. Sakazakii. Madu juga bisa menghambat pertumbuhan bakteri dalam mulut sehingga bisa menjadi alternatif pencegahan karies gigi. Meskipun masih penelitian tahap awal, namun tentu ini menjadi kabar gembira sekaligus bukti akan kebesaran Allah, “…Dari perut lebah itu keluar minuman yang bermacam-macam warnanya. Di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia (QS. An-Nahl: 69).

Di Toronto, Kanada madu telah dikembangkan sebagai pembalut luka, koloid, dan salep yang diberi nama medihoney. Tentu ini merupakan perkembangan yang luar biasa, dimana madu telah dikemas dengan lebih menarik dan praktis sebagai pengobatan.