PICTURE

PICTURE

Meraup Sejuta Hadiah di Bulan Berkah



Kekasih yang dinanti kini datang
Membawa sejuta hadiah dari Sang Ilahi
Duhai jiwa-jiwa perindu surga
Sambut dan dekap ia penuh cinta
Jangan sia-siakan hadirnya

Saudariku…bulan Ramadhan kini bersama kita, ia terus melaju bak detik demi detik yang terus berputar tanpa pernah kembali lagi. Bagi seorang muslim, sebuah kenikmatan besar bisa berjumpa dengannya, meraup pahala sebanyak-banyaknya pada momen terhapusnya dosa-dosa. Sayang sekali jika ia dibiarkan berlalu begitu saja.
Keutamaan bulan Ramadhan
Berikut mengingatkan kembali kepada sohib muslim akan keutamaan bulan Ramadhan, diantaranya:

1. Bulan Ramadhan adalah bulan untuk beramal saleh karena di dalamnya pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan diikat .
"Jika datang bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga, dan

2.  Bulan Ramadhan adalah bulan sedekah.
"Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam adalah orang yang paling dermawan, dan kedermawaan beliau akan bertambah pada bulan Ramadhan ketika bertemu dengan Jibril. Beliau bertemu dengan Jibril setiap malam Ramadhan untuk mempelajari Al-Qur'an, dan  Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam lebih dermawan dari angin yang bertiup kencang." (HR. Bukhari).

3.  Bulan Ramadhan adalah bulan Al-Qur'an.
"Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)." (Al-Baqarah, ayat 185).
4. Bulan Ramadhan adalah bulan taubat dan ampunan.
"Siapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah berlalu." (HR Bukhari Muslim).
"Shalat lima waktu, hari Jumat sampai hari Jumat berikutnya, bulan Ramadhan sampai bulan Ramadhan berikutnya  merupakan penghapus dosa antara waktu-waktu tersebut, selama tidak mengerjakan dosa-dosa besar.” (HR Muslim).
6. Pada bulan Ramadhan banyak orang yang diselamatkan dari api neraka. Itu terjadi setiap malam, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam :
"Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala menyelamatkan oang-orang dari api neraka, dan itu terjadi pada tiap malam pada bulan Ramadhan." (HR. Tirmidzi).
7.  Bulan kesabaran.
"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (Az-Zumar: 10).
Dalam suatu hadits Qudsi disebutkan:
"Dan puasa adalah untuk–Ku dan Aku sendirilah yang akan membalasnya." (HR. Bukhari).
8. Bulan dikabulkannya doa.
"Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku.” (Al Baqarah: 186).
Selain itu, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan bahwa doa orang yang sedang berpuasa itu tidak tertolak, sebagaimana yang termaktub dalam salah satu haditsnya:
"Tiga golongan yang tidak tertolak doanya: Orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang terzalimi." (HR. Ahmad).
9. Dalam bulan Ramadhan ada Lailatul Qadar, yang ibadah di dalamnya lebih baik daripada ibadah seribu bulan, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
"Sesungguhnya bulan ini (yaitu bulan Ramadhan) telah datang kepada kamu, di dalamnya terdapat satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barang siapa yang tidak mendapatkannya, berarti dia tidak mendapatkan seluruh kebaikan." (HR. Ibnu Majah).
Bagaimana Menjaga Kesempurnaan Puasa
“Betapa banyak orang yang berpuasa namun dia tidak mendapatkan dari puasanya tersebut kecuali rasa lapar dan dahaga.” (HR. AthThabrani).
Kesempurnaan puasa bukan dengan sekadar menahan lapar dan dahaga serta menahan diri dari pembatal-pembatal puasa lainnya. Ada beberapa hal yang bisa merusak pahala puasa, meskipun tidak sampai membatalkannya. Agar puasa kita tetap terjaga kesempurnaannya, berikut beberapa amalan yang perlu kita perhatikan:

1. Menundukan pandangan

Menahan lapar dan haus mungkin telah biasa bagi kita, namun menjaga mata dari hal yang diharamkan seringkali sulit dilakukan, sementara dalam Islam sangat dianjurkan untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang haram.
Jabir bin ‘Abdillah menyampaikan petuah yang sangat bagus:
“Seandainya kamu berpuasa maka hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu dan lisanmu turut berpuasa dari dusta dan hal-hal haram serta janganlah kamu menyakiti tetangga. Bersikap tenang dan berwibawalah di hari puasamu. Janganlah kamu jadikan hari puasamu dan hari tidak berpuasamu sama saja.”

2. Menjaga lisan

Ø  Tidak berkata bohong
Ø  Tidak berkata kotor
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Sesungguhnya puasa adalah perisai. Apabila salah seorang di antara kamu berpuasa maka jangan berkata kotor dan jangan bertindak bodoh. Jika ada seseorang menyerang atau mencaci, katakanlah ‘sesungguhnya aku sedang berpuasa, sesungguhnya aku berpuasa’.”
Ø  Tidak melakukan ghibah dan namimah (mengadu domba)

3. Menjaga telinga

Setiap yang haram diucapkan, haram pula didengarkan dan segala hal yang haram akan membuat sia-sia ibadah puasa seorang muslim. Bahkan dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa kedudukan orang yang suka mendengarkan berita bohong sama dengan orang yang memakan barang haram.
“Mereka itu adalah orang-orang yang suka mendengar berita bohong. Banyak memakan yang haram.” (QS. Al-Maidah: 42).

4. Hindari keharaman, walau telah masuk waktu berbuka

Hindarkan tangan, kaki, dan semua panca indera lainnya dari hal-hal yang diharamkan, walaupun telah berbuka. Tak ada artinya sepanjang hari menahan diri dari makanan yang halal, namun setelah berbuka melakukan hal-hal yang dibenci bahkan diharamkan.
Orang seperti inilah yang disinggung Rasululkah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Betapa banyak orang yang berpuasa tetapi ia tidak mendapatkan dari puasanya itu kecuali lapar dan dahaga.” (HR. Nasai dan Ibnu Majah)

5. Jangan kalap saat berbuka

Salah satu tujuan berpuasa adalah melemahkan berbagai kekuatan hawa nafsu yang menjadi incaran setan. Maka agar tercapai tujuan mulia ini janganlah makan terlalu berlebihan karena syahwat akan menguat dan bisikan setan untuk melakukan keharaman akan muncul kembali.
Pada bulan Ramadhan, bermunculan ragam program yang ditawarkan di berbagai stasiun tivi sebagai alternatif untuk mengisi waktu di sepanjang bulan suci. Sebagian besar program itu hadir di saat sahur dan menjelang buka puasa, padahal keduanya adalah waktu diistijabahnya doa-doa dan dianjurkannya memperbanyak ibadah. Bukan soal apakah ada agenda tertentu di balik semua itu atau sekadar memanfaatkan euforia ramadhan dengan seru-seruan. Masalahnya adalah, maukah kita disibukkan dengan berbagai agenda yang membuat banyak waktu tersita? Lalu sadar atau tidak, kita kehilangan peluang-peluang melipatgandakan amalan. Di saat kita menekuni tivi atau online hampir sepanjang hari, di tempat lain ada yang mendulang pahala dengan sedekah, tilawah dan shalat sunnah hingga Maghrib tiba.

Baiklah, barangkali itu hanya catatan buruk di Ramadhan silam. Saatnya memberi warna baru pada Ramadhan kali ini dengan merombak kebiasaan lama. Buatlah target atau program baru yang lebih produktif. Ganti nonton tivi di saat sahur dengan tilawah atau mendengar ceramah. Ubah budaya ngabuburit jelang Maghrib dengan memperbanyak dzikir dan doa. Akan lebih baik jika kita merancang sebuah program harian yang lengkap sepanjang bulan Ramadhan. Program tersebut bisa berisi ibadah wajib harian dan sunnah yang dianjurkan di bulan ini.

Ramadhan hanya sebulan. Waktu yang sebentar di masa-masa sekarang, yang telah diperkirakan akan semakin singkat perputarannya, sebagai satu pertanda semakin dekatnya kiamat. Sehingga sangat disayangkan jika masih banyak yang melewatkan peluang meraih berkah, yang melingkupi seluruh detik di bulan ini. Maka bersabarlah untuk waktu yang sebentar, seperti kesabaran pemburu keuntungan yang tak mengenal waktu. Tahanlah dirimu dari kesenangan, sesaat saja. Sebagaimana penanam investasi yang menahan diri untuk tidak membelanjakan uangnya sementara, agar memperoleh keuntungan berlipat ganda. Inilah peluang besar untuk berinvestasi. Hanya sekitar tiga puluh hari, dan keuntungannya akan terus dinikmati pada hari yang tak mengenal hitungan. Sungguh, tak akan sama satu menit di bulan suci dengan satu menit di bulan selainnya.

Sohib muslim selama Ramadhan hindari yang ini yah:
1.      Ngabuburit. Istilah ini berasal dari bahasa Jawa Barat. Pada masyarakat pedesaan, ngabuburit dilakukan di mesjid dengan membaca Al-Qur’an. Sekarang, istilah ini sudah mengalami pergeseran dari makna yang sebenarnya, misalnya dengan jalan-jalan di mall.
2.      Tidur disepanjang siang. Bulan Ramadhan adalah peluang melipatgandakan pahala, manfaatkanlah waktu dengan memperbanyak amal kebaikan.
3.      Makan dan minum secara berlebihan. Sederhanalah dalam kedua hal ini, agar kita bisa menjalankan sunnah-sunnah berbuka puasa.
Wallahu’alam bishshawab.


Tulisan ini disadur dari Materi Kajian Ramadhan Ilmiah Muslimah (KARIMAH) yang diselenggarakan oleh Forum Muslimah Dakwah Kampus Indonesia (FMDKI) bekerjasama dengan Ikatan Pelajar Muslimah Indonesia (IPMI), 14-15 Juni 2014.

Tulisan ini juga bisa dsimak di Buletin SYIAR Edisi 14/Ramadhan 1435 H