PICTURE

PICTURE

Khasiat Daun Bidara Untuk Penyakit Medis Dan Non Medis (Gangguan JIN)


Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan beberapa tempat atas tempat-tempat lainnya, sebagaimana Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan Kota Mekkah dan Madinah lebih mulia daripada tempat-tempat lain di muka bumi ini. 

Allah Subhanahu wa Ta’ala telah memuliakan sebagian individu  atas individu-individu yang lainnya, sebagaimana memuliakan sebagian nabi atas sebagian yang lainnya dan dijadikan untuk sebagian makhluk kemuliaan atas makhluk-makhluk lainnya, termasuk diantaranya adalah pohon bidara yang memiliki keutamaan diantara pohon-pohon yang lainnya.

Allah dengan Maha Besarnya telah menciptakan langit dan bumi beserta isinya dengan segala kesempurnaan. Salah satu tanda kesempurnaan Allah dengan diciptakannya makhluk yang satu sama lain saling membutuhkan. 

Allah mengetahui kelebihan dan kelemahan hamba-Nya, Allah pun mengetahui segala kebutuhan hamba-Nya. Yah karena memang Allah-lah yang lebih mengetahui segala sesuatu terhadap ciptaan-Nya, pun termasuk pada diri kita, Allah lebih mengetahui diri kita daripada diri kita sendiri. Oleh karena itu selayaknyalah sebagai manusia kita senantiasa bersyukur atas segala nikmat yang Allah berikan, termasuk diantara nikmat syariat yang begitu indah yang akan menjaga eksistensi manusia di muka bumi ini.

"Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan, maka Kami keluarkan dari tumbuhan-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang kurma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan Kami keluarkan pula zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah, dan (perhatikan pula) kematangannya. Sesungguhnya, pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman." (QS. Al-An'aam [6]: 99)

Ketika kita ingin sedikit merenungi penciptaan Allah, tampak bagi kita begitu banyak hal yang sangat sombong jika kita tak mensyukurinya. Salah satu kenikmatan yang Allah turunkan kepada manusia adalah dengan diciptakannya tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhannya. Bayangkan saja ketika di dunia ini tak ada tumbuh-tumbuhan maka apa yang terjadi pada diri kita? Mungkin kita tak akan bisa hidup seperti sekarang ini. Shohib, kali ini AF akan sedikit share tentang salah satu tumbuhan yang memiliki kemuliaan dalam Islam yakni daun bidara.

Bidara selain disebutkan didalam Al-Qur'an juga terdapat anjuran penggunaannya di dalam hadits. Di dalam Al-Qur’an Allah berfirman, “Di sana mereka tidak mendengar percakapan yang sia-sia maupun yang menimbulkan dosa, tetapi mereka mendengar ucapan salam. Dan golongan kanan, alangkah mulianya golongan kanan itu. (Mereka) berada di antara  pohon bidara  yang tidak berduri.” (QS. Al-Waqi’ah: 25-28)

Bidara apa sih?

Bidara atau widara (Ziziphus mauritiana) adalah sejenis pohon kecil penghasil buah yang tumbuh di daerah kering. Berperawakan pohon atau perdu menyemak, tinggi dapat mencapai 15 m, tumbuh tegak atau melebar dengan cabang-cabang menjuntai, letak ranting tidak beraturan, berbulu kempa, berpenumpu berduri, menyendiri dan lurus (panjang 5-7 mm) atau berbentuk dimorfik berpasangan, yang kedua lebih pendek dan melengkung, duri kadang-kadang tidak ada, pohon selalu hijau atau kadang-kadang agak meranggas. Daun tunggal berselang-seling, berbentuk bundar-bundar telur-jorong sampai bundar telur-lonjong.

Tanaman ini dikenal pula dengan pelbagai nama daerah seperti widara (Jawa, Sunda) atau dipendekkan menjadi dara, kon (Timor), edara (Alor), bidara (Makassar), rangga (Bima), serta kalangga (Sumba). Sebutan di negara-negara lain di antaranya: bidara, jujub, epal siam (Malaysia), manzanitas (Filipina) zee-pen (Burma),  putrea (Kamboja),  than (Laos),phutsaa, ma tan (Thailand), tao, tao nhuc (Vietnam). Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai jujube, indian jujube, indian plum, atau chinese apple; serta jujubier dalam bahasa Prancis.

Bidara dibedakan menjadi dua varietas, yaitu varietas mauritiana yang buahnya berbentuk bulat telur dan berasa enak dan varietas spontanea yang buahnya berbentuk bulat dan berasa sepat. Varietas yang pertama berperawakan pohon sedang, berdaun dengan ukuran panjang 6-9 cm, buah berukuran panjang 2,5-3,5 cm, sedangkan kultivar kedua berperawakan pohon besar atau perdu menyemak, berdaun dengan panjang 2-3 cm, berbuah dengan diameter 1-1,5 cm.

Muslimah, di dalam agama kita yang mulia, daun bidara disunnahkan digunakan dalam berbagai ibadah, misalnya daunnya disunnahkan untuk digunakan ketika mandi wajib bagi wanita yang baru suci dari haid. Juga ketika memandikan jenazah dan menghilangkan najis dari tubuh mayat, jenazah disunnahkan dimandikan dengan air yang dicampur daun bidara. Daun bidara juga disunnahkan dalam proses ruqyah untuk mengobati orang yang terkena gangguan jin.

Pohon bidara mempunyai manfaat dan kegunaan, diantaranya:

1. Daun bidara digunakan  memandikan jenazah.

Daun bidara dapat membersihkan kotoran, oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada para wanita yang sedang memandikan jenazah putri  beliau Zainab “Mandikanlah dia dengan basuhan ganjil, tiga, lima, atau lebih dari itu kalau kalian pandang perlu. Mandikan jenazahnya dengan air dicampur daun bidara, dan basuhan yang terakhir dicampur dengan sedikit kapur barus.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).

Juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam  tentang seseorang yang berihram kemudian meninggal karena terlempar oleh untanya sendiri:”Mandikanlah dia dengan air dan daun bidara”(HR Bukhori dan Muslim).

2. Daun bidara digunakan untuk pengobatan penyakit sihir.

Daun bidara juga bemanfaat -dengan izin Allah tentunya- untuk pengobatan gangguan sihir, ‘ain (mata jahat). Oleh karena itu para ulama menjelaskan caranya adalah ambil tujuh helai daun bidara yang bagus, kemudian bacakan doa dan ruqyah, tumbuk dan campurkan ke dalam air kemudian air digunakan untuk mandi dan minum si sakit.

Ibnu Katsir menyebutkan didalam tasirnya bahwa Al Qurthubi menceritakan dari Wahab bahwa dia mengatakan,”Ambillah tujuh helai daun bidara lalu tumbuk diantara dua buah batu kemudian campurkan di air dan dibacakan ayat kursi kamudian diminumkan kepada orang yang terkena sihir sebanyak tiga kali tegukan lalu mandikan dia dengan air sisanya maka ia akan menghilangkan sihirnya.

3. Ibnul Qoyyim rahimahullah menyebutkan faidah bidara diantaranya: buahnya bisa dimakan, mengobati diare, obat untuk penyakit perut, memperkuat fungsi hati dan empedu, meningkatkan nafsu makan, dll.

Apa SIh Kandungan dan Khasiat Daun Bidara???

   Daun bidara (Ziziphus mauritiana)  mengandung 13-17% protein kasar dan 15% serat, dan merupakan pakan yang sangat baik untuk ternak. 

    Bidara mengandung alkaloid, sapogenin dan flavonoid. Hal ini juga berisi triterpenoid dan senyawa fenolik. Daun bidara dalam beberapa penelitian memiliki antimikroba lho, juga anti-inflamasi & antiulkus (luka), juga digunakan dalam pencegahan kanker dan gangguan kardiovaskular (jantung). 

  Penelitian yang dilakukan oleh Gupta, dkk 2012 dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences And Research,  daun bidara menunjukkan adanya kandungan saponin, flavonoid, alkaloid, triterpenoid, glikosida dan senyawa fenolik. Kandungan tersebut berfungsi sebagai pertahanan dari radikal bebas yang bisa merusak sel-sel tubuh dan berperan dalam menjaga kesehatan jantung.


NB : Tulisan ini pernah dimuat pada Majalah Al Firdaus Edisi 14 hal.24