PICTURE
Muslimah Corner : Makan Apa Kalian, Wahai Bibi?
Suatu Hari, Abdullah bin Zubair radiallahu'anhu bertanya kepada ummul mukminin aisyah radiallahuanhuma tentang makananny. Ia bertanya , " Apa makanan kalian (keluarga Rasulullah) wahai bibi?"
Aisyah menjawab, " Wahai putra saudariku, sesungguhnya kami dari melihat hilal sampai melihat hilal lagi, sampai melihat hilal lagi, untuk ketiga kalinya, yakni selama dua bulan , di rumah rasulullah tidak ada nyala api ( artinya tidak pernah memasak makanan)."
"Wahai bibi, lalu apa yang bisa menghidupkan kalian?" tanya Abdullah lagi.
Aisyah menjawab, " Al-Aswadan , yaitu kurma dan air,kecuali jika ada tetangga dari kaum anshar bertamu kepada rasulullah dan mereka membawakan makanan lain. Mereka biasa memberikan susu kepada rasulullah dan kami meminumnya."
Wahai Putra saudariku , ketika rasulullah wafat , tidak ada suatu makanan pun di rumahku yang dapat dimakan makhluk bernyawa , kecuali hanya sedikit gandum yang terdapat dalam rakku. Gandum itulah yang aku makan setiap hari namun cukup untuk waktu yang lama (karena padanya terdapat berkah). Namun ketika aku lalu menyimpannya dalam sebuah timbangan , tak lama kemudian gandum tersebut habis." (Riwayat Bukhari)
Sobat Muslimah, itulah penggalan kisah hidup Rasulullah bersama keluarganya. Sungguh sangat sederhana.
Di kamar Ummul Mukminin Aisyah, tidak ada kemewahan peralatan rumah tangga dan perhiasan . Kesehariannya jauh dari kesan berlebihan . Aisyah pernah menceritakan tentang tempat tidurnya dan tempat tidur nabi sallallahu'alaihi wasallam. Dia berkata, " sesungguhnya alas tidur nabi adalah kulit dan bahan pengisinya adalah sabut." (Riwayat Bukhari Muslim)
Meski Hidup mereka sangat sederhana , namun mereka adalah orang yang paling pandai bersyukur , sehingga rahmat Allah dan kebahagiaan pun selalu mereka rasakan.
Kini, mari sejenak kita bercermin.Coba bandingkan dengan gaya hidup kita saat ini. Seringkali kita tak pernah puas dengan apa yang ada, sehingga sulit bagi kita mensyukuri beragam karunia dari Allah. Kita juga suka bermewah-mewah , dan berlebih-lebihan dalam makan dan minum.
Setelah mengetahui gaya hidup Rasulullah yang sangat sederhana tersebut, mudah-mudahan kita bisa meneladaninya. Bisa lebih zuhud dalam menyikapi hidup. Tidak tergoda dan terlena dengan kemewahan dunia. Karena dunia ini hanyalah permainan dan melalaikan , sedangkan negeri akhirat itu lebih baik lagi kekal....(niez)
Sumber : Majalah Elfata, "Berhala Berwajah Imut", Edisi 10 volume 10