Secara bahasa, Ramadhan berasal dari kata ramdha, yarmadhu, yang berarti 'panas yang terik' atau 'panas yang membakar'. Secara maknawiyah, kita bisa menghayati Ramadhan sebagai bulan yang dapat membakar dan melebur segala dosa orang-orang yang berpuasa.
Berkaitan dengan Ramadhan ada istilah "marhaban" yang berasal dari kata rahabu, yarhabu yang berarti luas atau lapang. Marhaban menggambarkan suasana penerimaan tamu dengan sambutan hangat, lapang dada dan penuh kegembiraan. Maka kalimat Marhaban ya Ramadhan (selamat datang Ramadhan), mengandung arti bahwa kita menyambut Ramadhan dengan penuh suka cita, gembira dan penuh kehangatan.
Selain pengertian bahasa dan istilah tersebut, Ramadhan mempunyai sejumlah nama lain yang diambil dari Al-Qur'an dan As Sunnah, maupun diambil dari makna hakikinya.
Selain pengertian bahasa dan istilah tersebut, Ramadhan mempunyai sejumlah nama lain yang diambil dari Al-Qur'an dan As Sunnah, maupun diambil dari makna hakikinya.
- Syahrul 'ibadah (Bulan Ibadah). Penamaan ini bukan berarti bulan yang lain bukan bulan ibadah. Dinamakan demikian karena kuantitas ibadah umat Islam pada bulan Ramdhan berlipat kali banyaknya dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Hari-hari dibulan ini memang full ibadah, mulai dari dini hari ada makan sahur-yang menurut Rasulullah penuh barakah, lalu sejak Shubuh sampai Maghrib ada ibadah puasa, malamnya ada sholat sunnah Tarawih. Kemudian, selain sholat wajib, sepanjang harinya juga digencarkan dengan sholat sunnah, tilawah Al-Qur'an, doa, dzikir, dan sedekah. Adapula i'tikaf, dan akat diakhir bulan.
- Syahrul Qur'an (Bulan Al-Qur'an). Disebut demikian karena Al-Qur'an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan. Firman Allah: "Beberapa hari yang lalu ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, yakni bulan yang di dalamnya diturunkan permulaan Al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara yang haq dan bathil". (QS. Al-Baqarah: 185). Dan pada bulan ini umat Islam dianjurkan membacaAl-Qur'an lebih banyak daripada biasanya, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah. Pada bulan Ramadhan, setiap malam Rasulullah tadarus Al-Qur'an dengan dibimbing malaikat Jibril. Ibnu Abbas Radhiallahu'anhu menyampaikan, "Rasulullah adalah manusia yang paling pemurah, terlebih lagi pada bulan Ramadhan, yakni bulan saat beliau didatangi malaikat Jibril setiap malam untuk melakukan tadarus Qur'an. Bila berjumpa Jibril, Rasulullah lebih pemurah lagi melebihi angin yang berlalu". (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
- Syahrul Rahmah (Bulan Penuh Rahmat). Pada bulan ini Allah menurunkan banyak Rahmat. Siapa yang tidak mendapt rahmat pada bulan Ramadhan maka orang itu termasuk orang yang celaka, sebagaimana Rasulullah bersabda:"Telah datang kepadamu bulan Ramdahan, bulan yang penuh berkah, Allah meliputi kalian di dalam bulan tersebut, rahmat diturunkan, dosa-dosa dihapuskan dan do'a-do'a dikabulakan. Allah akan melihat kalian semua berlomba-lomba di dalam bulan itu, maka Dia merasa bangga terhadap kalian dan para malaikat. Maka perlihatkanlah segala macam kebaikan diri kalian di hadapan Allah. Sebab orang yang celaka adalah orang yang terhalang mendapatkan rahmat Allah pada bulan tersebut". (HR. Ath Thabrani)
- Syahrul Mubarak (Bulan Keberkahan). Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwa sesungguhnya Rasulullah bersabda: "Ketika datang bulan Ramadhan: Sungguh telah datang kepadamu bulan yang penuh berkah, diwajibkan atas kamu utnuk puasa, dalam bulan ini pintu syurga dibuka, pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu". (HR. Ahmad, An Nasai dan Baihaqy. Hadits shahih Lighairihi)
- Syahrul Maghfirah (Bulan Ampunan). Allah sangat senang memberikan pengampunan kepada orang yang berpuasa, sebagaimana firmanNya: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang Muslim, laki-laki dan perempuan yang Mukmin, laki-laki dan perempuan yang Benar, laki-laki dan perempuan yang Sabar, laki-laki dan perempuan yang Khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara KeHormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Ahzab: 35). Rasulullah shallallahu'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa puasa Ramadhan karena beriman dan penuh harap (pahala), maka diampuni dosanya yang telah lalu dan yang sekarang". (HR. Bukhari dan Muslim)
- Syahrul 'Tarbiyah (Bulan Pendidikan). Disebut demikian karena bulan ini kaum beriman melakukan pendidikan terhadap seluruh dimensi kehidupannya, mulai dari nafsu, hati, fisik, ibadah, keluarga, masyarakat, ilmu dan lain-lain. Dismping itu juga karena Al-Qur'an diturukan dibulan ini, dan ayat pertama adalah iqra', yang menyuruh kita banyak membaca dan belajar.
- Syahrul Jihad wal-Falaah (Bulan Jihad dan Kemenangan). Sejarah mencatat, bahwa pada bulan suci Ramadhan inilah beberapa kesuksesan dan kemenangan besar diraih ummat Islam, yang sekaligus membuktikan bahwa Ramadhan bukan bulan malas dan lemah, tapi merupakan bulan kuat, bulan jihad, bulan kemenangan. Perang Badar Kubro yang diabadikan dalam Al Qur’an sebagai yaumul furqan, dan ummat Islam saat itu meraih kemenangan besar, terjadi pada tanggal 17 Ramadhan tahun 2 Hijriyah. Dan saat itu, gembong kebatilan: Abu Jahal, terbunuh.
Pada bulan Ramadhan pula fathu Makkah terjadi, yang dibadaikan dalam Al Qur’an sebagai Fathan Mubiiina, tepatnya pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah. Serangkaian peristiwa besar lainnya juga terjadi pada bulan Ramadhan, seperti: beberapa pertempuran dalam perang Tabuk, terjadi pada bulan Ramadhan tahun 9 (sembilan) Hijriyah. Tersebarnya Islam di Yaman pada bulan Ramadhan tahun 10 Hijriyah. Khalid bin Al Walid menghancurkan berhala Uzza pada tanggal 25 Ramadhan tahun 8 (delapan) Hijriyah.
Dihancurkannya berhala Latta pada bulan Ramadhan tahun 9 Hijriyah. Ditaklukkannya Andalus (Spanyol sekarang) di bawah pimpinan Thariq bin Ziyad pada tanggal 28 Ramadhan tahun 92 Hijriyah. Peperangan ‘Ain Jalut, dimana untuk pertama kalinya pasukan Islam berhasil mengalahkan bangsa Mongol Tartar, yang sebelumnya sempat dianggap mustahil, juga terjadi pada bulan Ramadhan tahun 658 Hijriyah. - Syahrul Shabr (Bulan Kesabaran). Rasulullah bersabda: "Puasa itu separuh dari kesabaran". (HR. At Tirmidzi)
- Syahrul Judd (Bulan Kemurahan). Anas radhiyallahu'anhu menyampaikan, ditanyakan kepada Rasulullah, "Sedekah manakah yang paling utama ?" jawab Rasulullah, "Sedekah di bulan Ramadhan". (HR. At tirmidzi)
- Bulan dilipat gandakannya amal shaleh.Rabb-Mu berkata: “Setiap perbuatan baik dilipat gandakan pahalanya sepuluh kali lipat sampai tujuh ratus kali lipat, kecuali puasa, puasa itu untuk-Ku, dan Akulah yang akan membalasnya. Puasa adalah perisai yang melindungi dari api neraka. Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih wangi dari pada parfum misik.
Apabila orang bodoh berlaku jahil kepada seseorang diantara kamu yang tengah berpuasa, hendaknya ia katakan: “Aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa”. (HR At-Tirmidzi)
****Disadur dari berbagai Sumber...
sungguh sangat bermanfaat....👍👍👍
BalasHapusijin share yah ukhti..
JAZAKUMULLOHUKHOIRON....
sungguh sangat bermanfaat....
BalasHapusIjin share yah ukhti...
JAZAKUMULLOHUKHOIRON ....